Kamis, 22 Januari 2009

Bubur Bayi

Oleh: AsianBrain.com Content Team

Seiring bertambahnya usia bayi, maka bertambah pula kebutuhannya akan zat-zat gizi. Oleh karena itu, mulai bayi usia 6 bulan, bayi sudah memerlukan makanan lain selain ASI, yang biasa disebut Makanan Pendamping ASI (MPASI). Bayi memerlukan makanan padat untuk memperoleh energi, protein, vitamin A, vitamin D, tambahan zat besi, seng, dan tembaga.

MPASI yang diberikan bayi sebaiknya bertahap, baik bahan maupun frekuensi pemberiannya. Makanan padat pertama yang dikenalkan kepada bayi adalah yang berbentuk lembut dan agak cair. Sebagai contoh bubur bayi, diantaranya adalah bubur susu, bubur buah, atau bubur beras yang dicampur ASI atau susu formula lanjutan. Selanjutnya meningkat dari bubur bayi ke beras yang disaring, ditim, dan akhirnya makanan keluarga.

Urutan pemberian MPASI adalah sebagai berikut :
• Usia 6 bulan : bubur susu
• Usia 7 bulan : bubur buah
• Usia 8 bulan : bubur saring
• Usia 9 bulan : makanan tim

Bubur susu adalah kombinasi bahan utama ASI atau susu formula dengan bahan padat yang banyak mengandung karbohidrat. Diantaranya yaitu kentang, ubi, tepung beras, havermout, pisang, sukun, jagung, maizena dan sebagainya.

Perlu diketahui, pada usia ini otot dan syaraf dalam mulut bayi belum berkembang sempurna. Bayi cenderung mendorong bubur bayi keluar dari mulutnya dan tidak dapat mengendalikan lidahnya secara penuh. Karenanya, berikan bubur bayi dengan encer untuk pertama kalinya. Anda bisa menambahkan air atau susu kedalam bubur bayi, untuk mengurangi kekentalannya.

Dari sisi cara pemberian, jangan memaksa bayi menghabiskan bubur bayi yang sudah Anda siapkan. Satu suap hingga dua suap bubur bayi tidak masalah sebagai tahap pengenalan. Secara bertahap Anda bisa menambah porsi suapannya, sesuai kemampuan bayi menikmati makanan barunya.

Pada tahap ini Anda bisa memperkenalkan bubur susu beras atau bahan hidrat lainnya yang tidak banyak mengandung gluten. Selain bubur bayi, Anda juga bisa mengenalkan brokoli, kembang kol, wortel, kentang. Untuk buah, Anda bisa mengenalkan pisang, avokad, apel, pir atau pepaya.

Oh ya, sebaiknya Anda menghindari bahan makanan yang banyak ditambah garam dan gula secara berlebihan. Diantaranya ikan asin, daging asap, makanan beragi, kopi, teh, coklat, makanan beralkohol, kerang, dan makanan yang banyak mengandung gluten.

Bubur gandum atau oatmeal juga merupakan sumber karbohidrat yang bisa Anda olah sebagai bubur bayi. Outmeal mengandung serat, fitokemikal, vitamin, mineral, protein dan juga rendah lemak, baik untuk kesehatan bayi. Kandungan seratnya baik untuk pencernaan karena mencegah konstipasi atau sembelit dan sifat seratnya yang larut dalam air akan menurunkan kadar kolesterol, serta mampu "mengatur" penyerapan karbohidrat yang baik untuk penderita diabetes. Bahkan oatmeal mengandung substansi untuk mencegah kanker. Oatmeal juga membuat lambung terasa penuh untuk jangka waktu cukup panjang.

Bayi bisa diberikan oatmeal sejak berusia 7 bulan. Rebus serpihan gandumnya sebentar dengan sedikit air hingga lembut. Bubur bayi dari gandum ini bisa disajikan plain (apa adanya) atau dicampur dengan susu atau buah, bisa juga dibuat kue camilan. Namun, yang perlu Anda perhatikan, gandum yang merupakan bahan oatmeal mengandung gluten yang pada sebagian bayi dapat memicu alergi. Jika bubur bayi dari bahan ini bermasalah bagi bayi Anda, sebaiknya Anda menyiasatinya dengan mengganti bahan makanan yang lain.


ini foto anaku...hihi..lagi lucu2nya..baru 6 bulan sih...
alhamdulilah beratnya udah naek setelah kemaren sempat turun,,abis sakit sih solanya... moga2 ga keulang lg deh..palagi sakit flu...ga lagi deh

JANGAN BIASAKAN TIDUR DIGENDONG

Hati-hati, lo, membiasakan bayi tidur dalam gendongan atau diayun. Soalnya, ia kelak tak punya percaya diri.Tidur dalam gendongan atau ayunan, pastilah amat nyaman dan menyenangkan. Makanya si kecil jadi lelap dan mudah tidur. Itu sebabnya, banyak ibu suka menidurkan bayinya dengan cara digendong atau diayun. Padahal, sebenarnya para ibu tak perlu "bersusah-payah" seperti itu. Seperti dikatakan "Mau tak mau, bayi akan tidur dengan sendirinya, kok, tanpa harus digendong atau diayun." Sebab, jelas, dokter spesialis anak dari RSIA Hermina Podomoro ini, tidur merupakan kebutuhan dasar manusia, termasuk bayi.JADI TAK PERCAYA DIRIJustru kalau si bayi biasa digendong atau diayun kala hendak tidur, menurut Kishore, bisa-bisa ia jadi tergantung. "Kalau nggak digendong atau diayun, ia akan rewel, tidak mau tidur." Memang, diakui Kishore, cara-cara tersebut bisa membuat bayi lebih cepat tidur. Tapi di sisi lain, kita juga harus memikirkan dampak buruknya bagi si bayi. "Selain jadi tergantung, akibat lebih jauhnya pada pola pertumbuhan berikutnya adalah kepercayaan diri anak bisa hilang. Ia bisa jadi anak yang tak PD (percaya diri, Red.)." Yang lebih berbahaya adalah bila ibu memiliki kebiasaan menidurkan bayi sambil menyusui. "Ini memang akan membuat bayi merasa aman dan nyaman. Tapi bahayanya kalau ibu ketiduran, entah karena capek atau mengantuk, hidung si bayi bisa tertindih tubuh ibu. Akibatnya ia tak bisa bernafas," terang Kishore. Jadi, anjur Kishore, jangan biasakan bayi tidur dengan cara dimanipulasi seperti diayun atau digendong. Biarkan bayi tidur secara alamiah. "Di rumah sakit pun, setelah lahir, ia bisa tidur sendiri tanpa diayun atau digendong, kok." Nah, yang biasa terjadi, setelah satu minggu di rumah, kadang si ibu mengeluh, "Dok, anak saya susah tidur." Menurut Kishore, itu disebabkan di rumah si bayi sudah biasa ditidurkan dengan digendong atau diayun.
Yang harus dipahami, terang Kishore, bayi umumnya akan tidur sendiri bila ia sudah merasa kenyang, terutama pada bayi baru lahir. "Biasanya ini berlangsung sampai bayi berusia 2-3 bulan."Setelah usia 3 bulan, disamping perutnya tak lapar, bayi juga akan tidur sendiri bila ia sudah capek bermain. Jangan lupa, di usia ini bayi mulai memberi respon terhadap lingkungan sekitarnya. "Lingkungan merupakan barang baru baginya. Ia ingin menjelajah ke mana-mana." Tapi kalau lingkungannya itu-itu saja, si bayi akan bosan dan ia pun jadi rewel. Apalagi jika ia sering digendong sehingga tak punya kesempatan untuk beraktivitas fisik. "Akibatnya, ia tak merasa capek, sehingga akan lebih sulit tidur," tutur Kishore. Mulai usia 6 bulan ke atas, lain lagi persoalannya. beberapa faktor yang bisa membuatnya susah tidur," ujar Kishore. Di antaranya, pengalaman pada siang hari. Misal, sehabis jatuh atau muntah setelah makan sesuatu. "Ini akan membuat bayi trauma." Contoh lain, bayi diajak bermain terlalu lama, "Sehingga ia masih terbayang. dua kemungkinan yang bisa terjadi, ia takut atau malah kembali minta diajak melakukan permainan yang sama."
Penyebab lain, si bayi mungkin merasa takut ditinggal, terutama oleh ibu. Atau, seperti sudah diutarakan di atas, ia masih merasa lapar. "Semua itu mengganggu bayi sehingga membuatnya susah tidur," tukas Kishore. Selain itu ada pula masalah perubahan lingkungan. Misalnya, si bayi biasa tidur di kamar ber-AC atau menggunakan kipas angin. Otomatis kalau ia tidur di kamar non-AC atau tak pakai kipas angin, tentu akan gelisah. Begitupun sebaliknya. "Karena ia belum beradaptasi dengan suasana yang baru," terang Kishore.
Bahkan, tempat tidur berubah pun, tak jarang membikin si bayi rewel. Ia akan merasa asing. "Biasanya terjadi pada bayi sampai usia 6-7 bulan. Namun akan berubah sesuai pertambahan usia." Karena itu, saran Kishore, janganlah ibu sebentar-sebentar menggendong si bayi hanya karena mau anaknya segera tidur. "Cari dulu penyebabnya kenapa ia rewel, susah tidur. Jangan buru-buru digendong atau diayun.
"KEADAAN TERTENTU
Begitupun bila bayi terbangun dan menangis. "Biasanya bayi terbangun karena 3 hal, yaitu lapar, takut tak ada teman di sampingnya, dan ada sesuatu yang tak mengenakkan semisal sakit atau buang air." Nah, tangisannya itu untuk memberikan informasi kepada si ibu atau pengasuhnya bahwa ada sesuatu yang terjadi padanya. Jadi, periksa dulu kondisi bayi. Misalnya, kalau ia terbangun lantaran pipis, segeralah ganti popoknya. Atau bila ibu ingin si kecil tak terganggu tidurnya lantaran mengompol, bisa dipakaikan "Namun pemakaian memiliki risiko, yakni kemungkinan timbul iritasi pada kulit bayi," ujar Kishore. Karena itu perhatikan betul jenis maupun tingkat kepekaan kulit bayi ibu. Tak jarang si kecil terbangun dan menangis lantaran mengalami mimpi buruk. "Berdasarkan penelitian, bayi memiliki fluktuasi gambaran seperti mimpi. Masalahnya, kita, nggak mungkin menanyakan langsung kepada si bayi. Kita hanya bisa mengetahui dari tangisannya yang keras dan biasanya ia juga menjadi rewel," terang Kishore. Nah, kalau bayi rewel lantaran mimpi buruk atau sakit, bolehlah ibu menggendongnya untuk membuatnya merasa nyaman. "Bayi-bayi yang demikian memang membutuhkan teknik pendekatan tersendiri. Entah dengan digendong atau diayun, karena mereka membutuhkan rasa aman," lanjut Kishore. Namun begitu, Kishore mengingatkan agar hal tersebut dihilangkan sedikit demi sedikit untuk mencegah si bayi jadi tergantung. "Nanti ia tak akan tidur kalau tak digendong atau diayun," tukasnya. Khusus untuk bayi yang sakit, selain memberinya perasaan aman, tentulah ibu harus mengobati penyakitnya. Kalau tidak. "Meskipun ibu sudah menggendong atau mengayunnya dengan cara apa pun, ia akan tetap rewel dan susah tidur. Soalnya, ia tetap merasa tidak enak akibat rasa sakit tersebut.
MENGUBAH POLA
Tak jarang bayi rewel hanya karena ingin ditemani. "Biasanya ini berkaitan dengan pola tidur, khususnya pada bayi baru lahir," terang Kishore. Sebab, bayi baru lahir tak tahu kapan harus tidur dan kapan harus bangun. Sering terjadi, sepanjang pagi dan siang ia tidur dan terjaga serta rewel pada malam harinya. Nah, rewelnya ini lebih sering bukan lantaran sakit atau lapar, tapi minta ditemani. alam hal ini, Danjur Kishore, ibu harus mengubah pola tidur si kecil. Bila siang hari ia tidur, sebaiknya dibangunkan. "Jadi, malamnya gampang tidur. Nah, selain melatih pola tidur anak, ibu pun bisa beristirahat." Memang, bisa saja si bayi justru jadi rewel karena dibangunkan. "Tak apa-apa. Toh, nanti ia tak rewel lagi kalau pola tidurnya sudah berubah." Pendeknya, ibu harus peka mengapa si kecil jadi rewel atau susah tidur. Jadi, ibu tak harus selalu menggendong atau mengayunnya. Selanjutnya, agar si kecil bisa tidur, ibu bisa mencoba memutarkan musik yang lembut. Pasti, deh, si kecil akan merasa tenang dan mudah tidur, lantaran ia merasa ada seseorang yang menemaninya.
sumber nakita

MENGOCEH PERTANDA CERDAS (2)

MENGOCEH PERTANDA CERDAS (2)
Rabu, 30-Maret-2005, 10:59:21
Jangan lupa dengan melatih bayi berbicara, kita
sekaligus akan merangsang perkembangan emosi, sosial
dan kecerdasannya. Dengan latihan secara rutin
diharapkan lama-kelamaan bayi dapat menjawab ucapan
orang tuanya dengan kata-kata bahkan kalimat.
Nah, supaya si kecil tidak terlambat berbicara,
lakukan metode praktis melatih bayi berikut ini
setiap hari...



MELATIH BAYI MENGOCEH

Jangan lupa dengan melatih bayi berbicara, kita
sekaligus akan merangsang perkembangan emosi, sosial
dan kecerdasannya. Dengan latihan secara rutin
diharapkan lama-kelamaan bayi dapat menjawab ucapan
orang tuanya dengan kata-kata bahkan kalimat.

Nah, supaya si kecil tidak terlambat berbicara,
lakukan metode praktis melatih bayi berikut ini
setiap hari:

I. Berbicaralah kepada bayi sebanyak dan sesering mungkin.

1. Bertanya pada bayi
Contohnya, ''Kamu haus, ya? Mau susu lagi?;
Ini gambar apa?; Ini boneka apa?;
Ini warnanya apa?; Ini namanya siapa?''

2. Berkomentar terhadap perasaan bayi
Contohnya, ''Kasihan, adik rewel. Kepanasan, ya?
Nah, sekarang dikipasin ya?; Ooo, kasihan, adik rewel
gatal digigit nyamuk, ya?; Jatuh ya? Sakit? Sini diobatin!''

3. Menyatakan perasaan ibu/ayah
Contohnya, ''Aduh, Mama kangen banget sama adik.
Tadi Mama di kantor ingat terus sama adik. Mmmh, Mama
sayang deh, sama adik.''

4. Berkomentar tentang keadaan bayi
Contoh, ''Tuh, mulutmu mungil, ya!;
Wah, rambutmu masih botak!''

5. Berkomentar mengenai kemampuan atau perilaku bayi
Contohnya, ''Wah, Rini sudah bisa duduk!;
Eeee, Tono sudah bisa berdiri?;
Horee, anakku sudah bisa jalan!''

6. Bercerita tentang benda-benda di sekitar bayi
Contoh, ''Ini namanya bantal. Warnanya merah muda.
Ada gambar Winnie the Pooh-nya.; Yang ini
namanya boneka Teletubbies. Ini yang warna merah.
Ini yang warnanya hijau. Yang itu ungu. Nih, coba peluk.''

7. Bercerita tentang kegiatan yang sedang dilakukan pada bayi
Contoh, ''Adik mandi dulu, ya? Pakai air hangat,
pakai sabun, biar bersih, biar kumannya hilang,
biar kulitnya bagus. Sekarang dihandukin biar kering,
tidak kedinginan. Wah, Adik wangi. Sekarang pakai
baju dan celana. Nah, selesai. Enak, kan? Habis ini minum ASI terus tidur, ya?''

8. Bercerita tentang kegiatan yang sedang dilakukan orang tua
Contohnya, ''Mama sekarang mau bikin susu buat adik!
Ini susunya 3 takar ditambah air 90 ml, terus dikocok-kocok.
Terlalu panas enggak? Oh, enggak. Nah, siap deh!''

II. Dengarkan suara bayi, berikan jawaban atau pujian

Ketika bayi bersuara atau berbicara walaupun tidak jelas,
segeralah ayah/ibu menoleh dan memandang ke arah bayi dan
mendengarkan suaranya seolah-olah mengerti maksudnya.
Pandang matanya, tirukan suaranya, berikan jawaban atau
pujian, seolah-olah bayi mengerti jawaban ayah/ibu.

Contoh: Ta-ta-ta-ta? Ma-ma-ma-ma? Kenapa, sayang?
Minta susu? Mau pup?

III. Bermain sambil berbicara

- Cilukba
Ayah/ibu mengucapkan, ''Ciluuuuuuk!'' sambil
menutup muka dengan bantal beberapa detik kemudian
bantal disingkirkan sambil ayah/ibu mengucapkan, ''Baaaaaa!''

- Kapal terbang
''Nih ada kapal sedang terbang. Ngengngngngng...''
Lalu arahkan kapal terbang mendekati wajah si kecil
terus mendarat di atas perutnya.

- Boneka
Seolah-olah ayah/ibu berbicara kepada bayi, ''Halo, kamu bayi
yang lucu, ya?''

- Menyebutkan anggota badan
Misalnya, ''Ini tangan. Ini kaki. Tiiiik...kitik...kitik., ini jari-jari.''

IV. Bernyanyi sambil bermain

Putarkan kaset lagu anak-anak, ikutlah bernyanyi,
sambil bertepuk tangan dan goyang kepala.
Misalnya, ''Pok-ame-ame, belalang kupu-kupu, tepok
biar ramai, pagi-pagi minum .... susu.'';
''Cicak-cicak di dinding, diam-diam merayap, datang
seekor nyamuk, .....hap! Lalu ditangkap.'';
''Dua mata saya, hidung saya satu...,'' sambil
menunjuk ke mata, hidung dan seterusnya.

V. Membacakan cerita sambil menunjukkan gambar-gambar

Bacakan cerita singkat dari buku cerita anak yang
bergambar. Tunjukkan gambar tokoh-tokoh yang ada
dalam cerita seperti binatang, benda-benda, dan manusia.

VI. Banyak berbicara sepanjang jalan ketika bepergian

Tunjuklah benda-benda atau kejadian sambil
menyebutkan dengan kata-kata secara berulang-ulang.
Itu layang-layang sedang terbang, itu kakak sedang
menyeberang jalan, itu burung sedang terbang, itu
pohon ada bunganya, dan lainnya.

VI. Bermain dengan anak lain yang lebih jelas dan lancar berbicaranya

Ajak bayi bermain dengan anak lain seperti kakak,
tetangga, atau sepupu yang sudah lebih jelas
berbicaranya. Kemudian, bermain bersama menggunakan
boneka, kubus, balok, lego, buku bergambar dan lainnya.

HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN

Menurut Soedjatmiko ada beberapa hal yang mesti
diperhatikan orang tua ketika mengajarkan berbicara
pada bayi adalah :

- Jangan memaksa si kecil berbicara.

- Kalau bayi bersuara walaupun tidak jelas, tetap
berikan jawaban seolah-olah ibu/ayah mengerti ucapannya.

- Pujilah segera kalau dia seolah berbicara benar.

- Jangan menyalahkan kalau ucapannya tidak benar.

- Kalau bayi sudah bosan sebaiknya beralihlah ke
kegiatan lain yang menarik dan menyenangkan.

- Jangan memotong ocehan bayi. Inilah alasannya:

(1) Saat mengoceh, bayi sebenarnya sedang berusaha
menyampaikan pendapat atau ide-idenya. Kalau orang
tua sampai memotong ocehan bayi, berarti juga
memotong ide yang ingin disampaikan bayi.
Perlu diketahui, mengoceh merupakan bagian dari
latihan mengembangkan pendapat maupun ide.

(2) Kalau orang tua sering memotong ocehan bayi,
dikhawatirkan si kecil kelak tak memiliki
kepercayaan diri yang kuat. Ia akan selalu takut
untuk berbicara.

(3) Bayi ingin ocehannya diperhatikan dan dihargai.
Memotong ocehannya akan membuat si bayi merasa tak
dihargai. Jadi, jangan sekali-sekali memotong ocehannya.

makan coto

ga ada kegiatan senam..padahal biasanya tiap Jumat senam aerobic yg di pandu ma Ical...
berhubung cuaca lg tidak memungkinkan jadinya senam ditiadakan..

akhirnya anak2 staf direksi ngajakin makan coto...tadinya sih mo makan di coto tempoe doeloe..tp ga tau kenapa udah tutup...jadinya ke coto maros yg di jalan singa...
lumyanlahh...

coto makassar emang khas makassar...kl ke makassar jgn lupa di coba ya...

Rabu, 21 Januari 2009

PDAM

Aku kerja di PDAM Kota Makassar sejak tahun 2003...
Bagian TU Kepelanggnan